Prospek industri otomotif di Indonesia memang cukup menjanjikan bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satunya, TVS Motor Company Limited, produsen motor ketiga terbesar di India, yang telah merealisasikan pabrik sepeda motornya di Indonesia, dengan nilai investasi sekitar 45 juta dollar AS.
inside the factory
TVS Motor Company Limited dengan pendapatan 650 juta dollar AS per tahun ini, merupakan salah satu dari 30 anak perusahaan TVS Group yang didirikan oleh Shri T V Sundaram Iyengar. TVS Group sendiri memiliki asset sebesar 2,2 miliar dollar AS dan mempekerjakan lebih dari 45.000 orang diseluruh dunia. Didirikan tahun 1980, TVS Motor melakukan joint venture dengan Suzuki tahun 1985 dan berakhir tahun 2001. Meski tidak lagi bersama Suzuki, produktivitas TVS justru semakin menonjol. Untuk bulan April 2006 telah terjual 80.862 unit sepeda motor atau meningkat 53 % dibandingkan penjualan pada bulan April 2005 sebesar 52.825 unit.
Tahun 2006 merupakan tahun gemilang bagi TVS motor Company Limited, karena berhasil menutup tahun fiscal 2005-2006 dengan petumbuhan sebesar 19% untuk penjualan sepeda motor yang diproduksinya. Penjualan sepeda motor pada 2005-2006 sebanyak 806.708 unit, sedangkan tahun fiscal 2004-2005 sebesar 679.099 unit. Sementara total penjualan seluruh kendaraan roda duanya mencapai angka pertumbuhan 15% (1.342.257 unit) dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yaitu 1.167.016 unit. “Hal ini sekaligus merupakan volume penjualan sepeda motor tertinggi dalam sejarah TVS, baik untuk jenis sepeda motor maupun dalam segmen roda dua secara keseluruhan,” ujar Vice President-Corporate Communication TVS Motor Company Ltd. Cecil. K Dewards, dalam presentasinya di pabrik mereka di kawasan industri Hosur, Tamil Nadu, salah satu negara bagian India.
Divisi Research and Development (R&D) perusahaan yang berlogo kuda berlari ini diperkuat sekitar 400 insinyur yang dalam kurun waktu 2 tahun berhasil meluncurkan 14 upgrade dan produk-produk baru. TVS Motor juga secara mandiri telah melakukan sejumlah terobosan teknologi untuk memudahkan dalam mendesain demi memenuhi kebutuhan konsumennya. Salah satunya, mengembangkan mesin VT-i atau Variable Timing Intelligent, salah satu teknologi paling inovatif dalam industri kendaraan roda dua. Teknologi yang semakin inovatif juga dibarengi dengan serangkaian tes untuk menjaga kualitas produksi dan safety produk keluaran TVS Motor. “Sebelum dilempar ke pasaran, setiap unit sepeda motor produksi TVS Motor harus melewati berbagai macam tes kelayakan, seperti road test, drop test, bump test, tes akselerasi, melewati rintangan debu dan guyuran air,” ujar Vinay Harne, Senior VP R&D.
Peluang investasi di Indonesia
Saat ini, sepeda motor produksi TVS Motor telah diekspor ke 32 negara di seluruh dunia, dengan angka pertumbuhan di tahun 2005 mencapai 70%. Di ASEAN, Indonesia merupakan pasar nomer satu dengan volume penjualan 4 juta kendaraan roda dua pertahun. Ini menjadikan Indonesia sebagai pasar sepeda motor nomer tiga terbesar di dunia. “Pabrik di Indonesia seluas 20 ha di kawasan industri Surya Cipta Industrial Estate, Karawang Bekasi akan menjadi batu loncatan untuk masuk ke pasar sepeda motor Negara ASEAN lainnya,” ujar Nurlida Fatmikasari, Corporate Communication PT TVS Motor Company Indonesia. Ditambahkannya, kapasitas produksi awal sekitar 120.000 unit pada tahun pertama dan 300.000 unit di tahun kedua. Pabrik di Indonesia ini menyerap tenaga kerja sekitar 6000 orang.
Pabrik sepeda motor di Indonesia ini merupakan pabrik keempat setelah pabrik di Mysore (110 ha), Hosur (70 ha) dan Himachal Pradesh (20 ha). Keseluruhan nilai investasi yang ditanamkan di Indonesia mencapai 45 juta dollar AS dan sekaligus merupakan investasi terbesar TVS diluar India.
Brand image building
Ditengah persaingan dengan produsen sepeda motor yang terlebih dulu ada di Indonesia dan didominasi oleh sepeda motor produksi Jepang, TVS Motor optimis, pasar di Indonesia masih sangat potensial mengingat target pertumbuhan ekonomi pemerintah sebesar 6,2 % dinilai cukup tinggi. “Mengutamakan kualitas, memahami kebutuhan dan merasakan keinginan konsumen, adalah hal-hal yang membuat TVS seperti adanya sekarang,” ujar Vice President-Corporate Communication TVS Motor Company Ltd. Cecil. K Dewards. Lebih lanjut ia mengungkapkan sejumlah penghargaan yang diraih TVS, diantaranya The Deming Prize for Total Quality Management, yang menjadikan TVS Motor sebagai produsen roda dua pertama di dunia yang meraih penghargaan tersebut. TVS Apache, sepeda motor sport keluaran TVS dengan permintaan sekitar 45 unit perhari, meraih sejumlah penghargaan sebagai Bike of The Year 2006 dari Overdrive, AutoCar, dan Business Standard Motoring. Masih ada penghargaan Best Design of The Year 2006 – Two Wheelers dari BBC TopGear dan Indigenous design of the year 2006 dari Over Drive.
Meluncurkan sebuah produk baru ditengah ketatnya kompetisi industri otomotif seperti di Indonesia, bukan perkara mudah. Untuk itu dibutuhkan strategi komunikasi pemasaran yang terencana dan efektif. Di India sendiri, hal ini dilakukan melalui TVC (Television Commercials) untuk membangun brand image produk-produk keluaran TVS Motor. Menurut Marketing Department TVS Motor Company, Ranjan Samanta, jaminan kualitas produk harus dibarengi dengan membangun brand image. Misalnya, dipilihnya salah satu bintang Bollywood Priety Zinta-yang sering kita jumpai di layar kaca di Indonesia- menjadi brand ambassador untuk TVS Scooty Pept. Di kelasnya, Scooty Pept mendapat predikat Scooter of the year 2006 dari Overdrive. Pesan yang ingin disampaikan untuk brand ini adalah perempuan yang mandiri, berkarakter dan tidak ragu dalam menentukan pilihannya. Skuter 4 tak dengan kapasitas 99 cc ini telah sesuai dengan aturan emisi rendah yang dikeluarkan pemerintah India. Desainnya mempermudah aktivitas perempuan, misalnya standar ganda yang ringan, bagasi luas dengan penerang sehingga mudah menemukan barang di bagasi, lubang kunci yang menyala dalam gelap, tempat menggantung tas, bahkan soket untuk men-charge HP! Warna-warna yang tersedia diantaranya orange trap, electric red, purple mischief, night black, copper mystery dan yang terbaru : perky pink. Di sudut-sudut jalan kota Bangalore, tidak sulit menemukan perempuan berbagai usia mengendarai Scooty ini, lengkap dengan sari yang melilit di tubuh mereka. Bagi perempuan di kota ini dan mungkin India umumnya, Scooty hampir menjadi satu-satunya pilihan karena motor kategori bebek kurang diminati, sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia.
Sementara untuk kaum pria, lebih banyak pilihan yang tersedia. Konsumen di India cenderung memilih sepeda motor sport yang berukuran lebih besar. Sebut saja sepeda motor sport bermesin 4 tak dari kelas 100 cc sampai 150 cc, antara lain TVS Starcity 100 cc, TVS Victor GX 110 cc, TVS Victor GLX 125 cc, TVS Apache 150cc, TVS Apache RTR 160, TVS Flame 125cc, dan produk terbarunya TVS Apache RTR Fi (EFI) 160.
Selain sepeda motor sport tersebut, untuk India dan pasar ekspornya diseluruh dunia, TVS memproduksi lebih dari 7 jenis sepeda motor dengan mesin mulai dari 50 hingga 150 cc. Terdiri dari jenis moped TVS 50 (2 tak, 50 cc), skuter TVS Scooty (2 tak, 100 cc) dan TVS Scooty Pept+ (4 tak, 90 cc). Produk-produk ini belum termasuk beberapa model lain yang diproduksi ketika masih berkolaborasi dengan Suzuki Motor Corporation dibawah bendera TVS Suzuki Ltd.
Pada akhirnya, semua bermuara pada komitmen TVS Motor mewujudkan TVS – Trust, Value dan Service. Kita tunggu saja bagaimana sepak terjang kuda Hindustan ini!
Dikutip dari http://rebelliousjoy.wordpress.com
Recent Comments