Kalau ada pertanyaan di atas, saya jawab: Saya fanatik sama produk itu sendiri! Meskipun ada lain hal yang mempengaruhi saya akhirnya memilih produk karena brand-nya itu sendiri. Tapi itu kecil banget.
Ya, karena tidak semua si pemilik merk ‘menelurkan’ produk yang sesuai atau sehati dengan keinginan kita. Kalau sudah begini, kita bisa mudah pindah ke lain hati. Ke brand kompetitor.
Tapi kalau sudah fanatik sama produk itu sendiri, pasti tuh dikongkrongin dan ditunggu versi update-nya (atau facelift). Nah masalahnya kalau si versi update-nya kagak nongol-nongol? Apakah akan pindah ke lain produk lain brand?
Hmmm… time will tell kalau begitu. Seberapa sabar si empunya melihat perkembangan yang terjadi. Kalau itu mah akhirnya tergantung cinta.
Saya sendiri fanatik sama si Black Macho. Seberapa banyak produk di brand lain muncul, kalau sudah fanatik saya gak perduli. Meskipun lebih canggih. Malahan saya kadang marah sendiri, kalau versi update gak muncul-muncul.
So, brand H, Y, S, K, atau B pun menelurkan produk canggih, saya tetap fanatik sama Black Macho!
Check this Out. Saya fanatik sama motor yang ada video ini
Eh, tapi jangan bilang siapa-siapa ya. Yang bisa menyaingi si Black Macho ternyata si imut Piaggio (Vespa) LX150 atau Kymco Like 150 atau SYM Fiddle II. Kayaknya bakalan dikawinkan deh sama salah satu dari ketiga dara cantik di atas.
Pasangan mendatang: Siapa ya?
Sekali lagi, untuk memilih salah satu, saya tidak fanatik sama Brand itu (baik itu SYM, Kymco, ataupun VESPA). Saya ikuti hati ini memilih. Fanatik yang mana nih …. (Fiddle II atau LIKe 150 ataukah LX 150?)
Recent Comments